Text Widget

Labels

Senin, 12 Maret 2012

LAPORAN STUDIUM GENERAL

Posted by ubi_xumis On 21.37.00 No comments

LAPORAN HASIL PENGAMATAN LANGSUNG PADA SATUDIUM GENERAL DENGAN PEMBICARA LUTHFIE HANI S.E DAN PROF. DR. ASEP SAEFUL MUHTADI M.A DALAM MATERINYA


A. Materi Luthfie Hani, S.E (Praktisi PR, dan PR Indonesian Power)


Public Relations(PR) atau yang di Indonesia disebut dengan Humas dewasa ini adalah sebuah bagian yang penting instansi baik itu sebuah organisasi ataupun dalam perusahaan, entah itu perusahaan swasta atau pun badan milik negara. Dengan adanya PR dapat membantu setidaknya instansi terkait dalam usahanya membangun citra, membina hubungan eksternal dan internal, danmeningkatkan instansi tersebut.


Terkait itu pada hari Jumat, 9 Maret 2012, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dalam hal ini Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat, mengajak para mahasiswanya dan jajaran pengajar di UIN serta mahasiswa dari Universitas lain, untuk lebih mendalami PR langsung bersama praktisi PR.


Praktisi PR yang di datangkan ialah Lutfie Hani, S.E, seorang praktisi PR dari PT Indonesian Power, yang bergerak di badan Listrik dan merupakan “anak” dari PT PLN Persero. Dalam penyampaian materinya di awal materi beliau lumyan lama saat menyampaikan profil dari Indonesian Poiwer itu sendiri, beliau lebih lama menyampaikan profil perusahaan ketimbang memberi materi, saya beranggapan mungkin itu juga sebagai bentuk misi dari seorang PR untuk menyampaikan perusahaannya kepada masyarakt, atau mungkin juga karena beliau seorang praktisi PR, yang kurang bisa begitu menjeleskan secara teori mengenai PR. Tapi terlepas dari itu semua apa yang telah beliau paparkan terus terang sangat membantu dan materi beliau memang tidak begitu banyak tapi sudah sangat mencakup dari tema yang telah di berikan.


Saya mengutip pembicaraannya mengenai kriteria PR.


“Kriteria PRO pasti yang pertama komunikatif , serba tahu tentang perusahaan , tentang Program perusahaan, prodak Knowladge dan Company Profile . namun harus tahu atau bijak mana yang bisa di sampaikan dan yang tidak harus di sampaikan kepada khalayak namun tetap tidak menghalalkan untuk berbohong. Tugas PRO memanage Isu yang ada di luar dengan cara melihat di berbagai media salah satunya yang biasa saya lakukan setiap pagi membuka Email yang berhubungan dengan perusahaan yang nantinya akan di kemas sebagai kebijakaan yang akan di sampaikan kepada khalayak.”


Itu adalah jawaban yang tepat bagi saya mengenai tugas dari seorang PRO, dan jawaban itu saya dapat dari seorang praktisi PR langsung yang sudah lama malang melintang di dunia per-PR-an. Dari situ saya ambil satu poin yaitu, seorang PRO di tuntut untuk tidak melakukan kecurangan seperti berbohong, berarti harus selalu mengutamakan kejujuran dalam aktivitasnya sebagai seorang PRO. Hal tersebut sangat tepat sasaran menurut saya, dikarenakan saat ini sepertinya PR sudah di kenal oleh masyarakat sebagai kegiatan yang di dalamnya ada unsur kebiohongan yang sangat rawan untuk di lakukan. Tapi dengan jawaban dari beliau di atas tersebut, setidaknya sufdah mewakili bahwa dalam kegiatannya seorang PRO, selalu menguitamakan kejujuran, karena apabila terjadi sedikit kebohongan, pasti nantinya akan ada waktu di mana bahwa kebohongan tersebut pastinya akan terbongkar pula.


Seorang PRO menurut beliau dalam penyampainyannya harus senantisa (mengutip Al-Quran) :


• mendustakan ayat-ayat Allah.


• banyak bersumpah lagi hina,


• banyak mencela,


• kian ke mari menghambur fitnah,


• menghalangi perbuatan baik,


• melampaui batas lagi banyak dosa,


• kaku kasar, terkenal kejahatannya,


(QS. Al-Qalam, surat 68. ayat, 8-16)


Lalu apa peluang dan tantangan PR di 2012, beliau memaparkan tiga peluang dan tantangan bagi PR di 2012, menurut beliau yaitu :


• Dunia digital


• Empat tantangan


• Sapi dan KKN


Dunia digital menurut beliau bisa merupakn sebuah peluang bagi seorang PRO, untuk lebih giat lagi mencitrakan instansinya, dan menjaga hubungan yang harmonis baik dengan public eksternal maupun dengan public internal, dengan semakin booming nya internet disana seorang PRO seharusnya bisa memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan kegiatan PR on The Net, seperti membuat blog tentang perusahaan, menyebarkan informasi terbaru mengenai perusahaan, dan membuat press release yang di masukkan ke dalam blog, sehingga para wartawan yang ketinggalan info, bisa setidaknya melihat press release tersebut di blognya perusahaan. Sedangakan untuk tantangannya sendiri menurut beliau adalah ada sebagian PRO yang masih belum begitu mengerti mengenai dunia digital, seorang PRO tersebut harus mendpatkan pelatihan dari instansi tempat dia bernaung.


Menurut beliau saat ini Indonesian Power sudah bisa menerapkan hal tersebut dalam kegiatan PR-nya selanjutnya dalam akhir materinya beliau berpesan kepada semua peserta “Jadilah Cahaya Penerang”, pesan yang sangat berkaitan dengan tugas PR sebagai penerang perusahaan, tetapi pesan tersebut sedikit berunsur promosi sesuai dengan perusahaan Indonesian Power yang bergerak di bidang energi listrik.


































































B. Materi Prof. DR. Asep Saeful Muhtadi, M.A (Guru Besar Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung)


Materi yang di sampaikan oleh Prof. DR. Asep Saeful Muhtadi, M.A (Samuh), selaku guru besar ilmu Komunikasi, adalah materi yang lebih bersifat teori, dan bersifat menambahkan apa yang tadi kurang dan belum di sampaikan oleh Luthfie Hanie. Dalam pemaparannya beliau menambahkan bahwa selain apa yang tadi saya kutip dari pembicaraan Luthfi Hani mengenai PR, beliau menambahkannya dengan bahwa, seorang PRO juga harus, akrab dengan teknologi, menguasai bahasa, dan mendalami pekerjaaanya. Berikut kutipan pembicaraannya.


“Terinspirasi oleh seorang bule yang mempelajari bahasa Sunda lalu kata bule tersebut “saya mempelajari seni sunda karena saya ingin menjadi ahli tentang sunda,kalau saya ahli dalam bidang ini saya yakin saya akan di cari oleh orang-orang , jadi jangan khawatir bahwa anda tidak akan mendapatkan pekerjaan jadilah yang terbaik di bidang anda .” lakukan hal yang menunjang anda untuk menjadi yang terbaik lakukan tiga hal ini :


· Kuasai imunya baik secara teoritis atau pun dalam hal praktiknya


· Akrab dengan dunia teknologi dan Informasi.


· Dunia global adalh dunia satu atau berhubungan dengan yang lainnya baik nasional ataupun internasional maka kuasailah bahasa asing untuk biisa berkomunikasi dengan orang yang berada di luar .”


Dengan bertindak seperti itu seorang PRO akan jadi seorang PRO yang lebih lengkap, dan itu juga merupakan pesan bagi mahasiswa dan mahasiswi PR, untuk lebih percaya diri akan terserap oleh dunia kerja, pada nantinya. Karena saat ini di muncul anggapan bahwa mlulusan PR, jarang ada yang benar-benar bekerja sebagai PR, di karenakan instansi yang terkait misalnya kepolosian, atau rumah sakit, selalu mengangkat seorang PRO, dari kalangan mereka bukan dari lulusan PR itui sendiri, hal itu sebenrnya menurut beliau bukanlah sesuatu hal yang perlu ditakutkan oleh para lulusan PR, karena dengan menerapkan prinsip tersebut niscaya SDM PR pasti terserap.














C. KESIMPULAN


Dari hasil laporan Studium General tersebut saya dapat menyimpilkan bahwa seoarang PR di tuntut harus. :


- Komunikatif dan aktif mencari informasi


- Bertindak cepat dalam segala hal


- Mencintai pekerjaannya


- Bersikap kooperatif baik dehak pihak internal maupun eksternal


- Selalu mengutamakan kejujuran


- Mengikuti tren perkembangan dalam dunia teknologi


- Menguasai bahasa, baik bahasa daerah, bahasa nasional, dan bahasa internasional (Bahasa Inggris)


Dan dalam tantangannya tersebut seorang PRO tidak boleh “kalah sebelum bertanding” karena di balik setiap tantangan di situ pasti terdapat banyak sekali peluang, dan hal itu harus senantisa ada dalam diri setiap PRO, untuk memajukan instasi di mana dia berkecimpung di dalamnya sebagai seorang PRO.






=dari berbagai sumber=


























0 komentar:

Posting Komentar

Site search